Thursday, June 21, 2012

Mencari Solusi dari Gejala - Sistem Pendukung Keputusan

                                                         Sistem Pendukung Keputusan
                                  Penyelesaian Masalah Lamanya Pengerjaan Tugas Akhir


A.           Latar Belakang

Tugas Akhir (TA) adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing. Tugas Akhir dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan suatu program studi. Tugas Akhir yang dimaksud dalam pedoman ini mencakupi, tetapi tidak terbatas pada, skripsi, tesis, disertasi, dan rancangan yang dihasilkan oleh sivitas akademika Stikom Surabaya.

Dengan adanya tugas akhir diharapkan mahasiswa bisa mengaplikasikan semua pengalaman pendidikan untuk memecahkan masalah dalam bidang keahlian/bidang studi tertentu secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan berbobot, berdasarkan data/informasi yang akurat dan didukung analisis yang tepat dan menuangkannya dalam bentuk penulisan karya ilmiah.

Namun , di dalam pengerjakan tugas akhir, mahasiswa sering mengalami kendala yang mengakibatkan lamanya penyelesaian, seperti belum menemukan judul yang tepat, tidak bisa bertemu dosen pembimbing, tidak tepat waktu. Untuk itu perlu diperlukan sebuah metode yang tepat untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya.

B.   Perumusan Masalah
   Dengan melihat latar belakang masalah yang ada,maka rumusan masalah yang dihadapi mahasiswa adalah:
            Bagaimana membuat sebuah manajemen waktu yang tepat untuk penyelesaian tugas akhir

C.   Tujuan Penelitian
Mengetahui penyebab mahasiswa lama mengerjakan tugas akhir.

D.    Pembatasan Masalah
1.      Pengerjaan tugas akhir dilakukan sesudah persetujuan proposal.
2.      Penelitian dilakukan oleh mahasiswa.

E.     Manfaat Panenelitian
1.   Berdasarkan penelitian ini diharapkan mahasiswa bisa menyelesaikan tugas akhir sesuai waktu yang ditentukan.
2.   Membantu pihak kampus untuk memotivasi mahasiswa aga lulus tepat waktu

F.    Landasan Teori

Konsep Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan
G.  Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam permasalahan ini adalah Metode Manajemen Waktu.
Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajeman waktu. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana anda akan menghabiskan waktu. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini anda menilai seberapa baik anda menjalankan rencana, seberapa akurat anda membuat rencana, seberapa tepat anda menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru.

Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu

Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan tujuan. Apakah anda punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka anda sudah bisa memulai membuat jadwal semester.    

  1.      Membuat Jadwal Semester

     a.  Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester membuat anda mengetahui kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan kapan anda punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya
     b.  Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa penuh atau seberapa luang jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal anda
Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai  jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan. 
  2.      Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan

      a.  Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan, atau menulis outline untuk makalah penelitian
      b.  Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku ajar
      c.  Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara konservatif. Jika anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang anda perhitungkan, anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan apapun yang anda suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang telah direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan.
      d.  Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda dapat membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat.
Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.

   3.    Jadwal Setiap Hari

 a.  Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk  menandai tugas mana saja yang sudah diselesaikan.

 b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang cukup banyak.

  4.   Evaluasi Setiap Jadwal

      a.  Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal
     b.  Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?


Referensi :
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/



Tuesday, June 19, 2012

Sistem Pendukung Keputusan: Tugas Akhir dan Fase - Fase Penerapannya

Dalam Tugas Akhir Semester Mata Kuliah (MK) Sistem Pendukung Keputusan kali ini, Saya akan menjelaskan tentang kenapa mahasiswa selalu telat dalam membuat TA (Tugas Akhir) dan selalu molor. Kenapa Demikian?. ini selalu menjadi problem mahasiswa dalam menjalankannya,  dan penulis juga merasakan dampaknya hehehe .. maaf bercanda next langsung saja kembali ke topik.. kayak abang tukul saja ya kembali kepada laptopnya heheheh,, . next saja demikian fase dan penerapannya yang akan saya jabarkan, satu demi persatu masalah yang mungkin lebih tepatnya yang selalu di alami oleh setiap mahasiswa, mungkin anda juga dari sekian mahasiswa  yang mengalami masalah ini . 

Demikian fase penerapannya sistem pendukung keputusan : model dan pendukung

1. Intelligence Phase





Proses yang terjadi dalam intelligence phase adalah :

  • Identifikasi Masalah --> 
           - Faktor External : Monotoring Dari Dosen
           - Problem Owner : Mahasiswa yang Mengambil TA dan PPTA
  • Problem Decomposition -->
           - Tujuan :
            * Menyelesaikan tugas akhir sesuai waktu yang di tentukan
     
          - Gejala : 
           * Tidak tepat waktu
           * Susah bertemu dosen pembimbing
           * Ada masalah lain yang mengganggu pengerjaan tugas akhir

2. Design Phase

Alternatif Solusi 

Tindakan yang mungkin untuk di lakukan : 

* Tidak menyibukkan diri atau mengurangi kegiatan yang di rasakan tidak penting
* Membuat daftar jadwal bertemu antara mahasiswa dan dosen
* Membuat jadwal kegiatan mahasiswa sendiri


Evaluasi 

* Tidak menyibukkan diri atau mengurangi kegiatan yang di rasa tidak penting.
 - Dapat menambahkan waktu untuk mengerjakan tugas akhir

* Membuat daftar jadwal bertemu antara mahasiswa dan dosen 
 - Sangat membantu di karenakan jadwal dosen biasanya tidak pasti

* Membuat jadwal kegiatan mahasiswa sendiri
- kegiatan mahasiswa menjadi lebih terstruktur dan memaksimalkan waktu untuk pengerjaan tugas akhir


3. Choice Phase 

Waktu Konsultasi 

*Mahasiswa dengan Dosen dpat memperkecil susahnya bertemu dengan dosen pembimbing dengan menyetujui dari awal jadwal konsultasi

Manajemen waktu 

*Mahasiswa juga harus bisa mengatur kegiatannya sendiri


4. Implementation phase



Gambar 4.1 Software Microsoft Project : Gambar ini menjelaskan tentang Choice Phase yang sudah di jelaskan diatas, dan di implementation pada mahasiswa supaya bisa mengatur kegiatannya sendiri
 supaya TA yang diambil tidak berantakan.




Gambar 4.2 Kegiatan Yang Menambah Kepercayaan Mahasiswa Dalam Menjalankan TA : 
Gambar ini menjelaskan bagaimana dapat membuat mahasiswa tidak malas, mungkin dengan cara mengikuti seminar-seminar tugas akhir, sosialisasi antar teman yang lebih paham tentang suatu kasus dalam pengambilan tugas akhir.



Kelompok : 6

Nama : Muh Redha Anugraha
NIM : 08.41010.0346